Secara syar’i
seorang mukmin dituntut untuk bekerja memenuhi kebutuhan dirinya dan
keluarganya. Seorang mukmin harus memiliki kekuatan, merasa cukup dengan yang
halal serta menjaga dirinya dan keluarganya dari meminta-minta. “Sungguh
seseorang yang berangkat ke gunung, membawa tambangnya, lalu memikul seonggok
kayu bakar diatas punggungnya, lalu dijualnya, yang dengannya Allah menjaga
wajahnya, adalah jauh lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada orang
lain, mereka memberi atau menolaknya”. HR Bukhari dari Jubeir. 6 Dan jika
seseorang mempunyai tingkat kesejahteraan hidup yang sangat baik, sehingga
merasa tidak perlu bekerja, maka hendaknya dia bekerja untuk kepentingan
masyarakat sekitarnya. Sesungguhnya dari masyarakat dia telah mendapatkan
sesuatu maka semestinyalah dia memberikan sesuatu kepada masyarakat itu. Inilah
nilai-nilai Islam dalam hal hubungan sosial antara individu-individu dengan
masyarakatnya. “… Saling tolong-menolonglah kamu sekalian atas dasar kebaikan
dan taqwa…” Al Maidah:2.
1. Memupuk Sikap Bekerjasama
2. Membuat Keputusan dan Penyelesaian Masalah
3. Sumber Manusia Lebih Produktif
4. Membina Komitmen
5. Komunikasi berkesan
6. Berkualiti
7. Semangat dan Motivasi
8. Mengurangkan Tenaga dan Kakitangan
9. Kepuasan Bekerja
No comments:
Post a Comment